Iklan Di Fb Kerap Kena Ban? Bisa jadi Ini Sebabnya
Siapa disini yang nyaris masing- masing buat iklan, senantiasa ditarik turun oleh Facebook? Lebih tepatnya, kandas tayang. Ingin udah sempet jalur sebentar, kemudian dimatikan, ataupun sama sekali gak dapat tayang, serta keluar peringatan sebab melanggar ketentuan, dsb nya. Intinya kandas tayang.
Sejak tahun kemudian, Facebook memanglah melaksanakan banyak revisi dalam segi peraturan. Bukan cuma Facebook, apalagi Instagram juga diperbaiki, tercantum pesaing mereka ialah Google. Tujuang nya? Supaya para pengiklan( advertisers) dapat lebih aman dikala melaksanakan kampanye, serta pasti saja mutu dari timeline FB serta IG itu sendiri. Sebab, telah jelas, mereka tidak mau terdapat iklan yang dapat berakibat kurang baik pada pengguna FB serta IG.
Akibat kurang baik? Iya, misal, terdapat iklan jualan narkoba, obat2 yang tidak jelas, senjata, pornografi, dll. Ini hendak berakibat kurang baik pada pengguna FB serta IG nyatanya kan. Serta lagi, banyak negeri yang tidak sepakat hendak bila iklan semacam itu tayang di negeri mereka. Jadi, FB serta IG melaksanakan update pada sistem iklan mereka.
Sayangnya, peraturan ini memunculkan polemik pada banyak pengiklan, ialah mereka kena AME ataupun Ads Manager Error. AME merupakan akibat dari banyaknya iklan yang dilarang buat tayang, tetapi advertisers masih ngotot berupaya buat menayangkan, buntutnya ADS manager kita kena banned alias AME.
Nah, saat ini, kita hendak bahas sebagian kesalahan yang dicoba oleh advertisers di Facebook serta Instagram Ads:
Apa itu akun random? Akun random merupakan akun mainan alias akun palsu. Jadinya, kita tidak gunakan akun asli buat ngiklan. Facebook mau memahami siapa owner ads manager ini, jadi, pakai lah akun personal asli Kamu. Lagipula, ini berarti bila FB hingga melaksanakan banned ke akun ads manager Kamu. Bila FB jalani banned ke Kamu, hingga Kamu diberi peluang buat banding, serta kala banding, umumnya FB memohon dokumen informasi diri semacam KTP, buat mencocokan apakah owner akun tersebut memanglah terdapat di Bumi. Bila Kamu gunakan akun palsu, pasti hendak membingungkan FB bukan?
Tidak Baca Peraturan Beriklan
Tipikal orang Indonesia pada biasanya merupakan malas membaca. Sehabis kalian baca postingan ini, kami harapkan mulai giat baca ya. Sebab jika kami amati orang yang komplain iklan nya tidak tayang akibat tidak baca peraturan, hendak kami ketawain. haha.. Gak mesti baca hingga habis, minimun baca peraturan dasar nya deh. Masalah ini telah kerap sekali terjalin, paling utama advertisers yang malas membaca peraturan di Facebook, saat sebelum mereka aktifkan Ads Manager nya. Buat cek peraturan iklan, amati disini https:// www. facebook. com/ policies/ ads
Landing Page Link yang Error
Nah, buat kalian yang memiliki web, yakinkan masing- masing taman website nya dapat dibuka, tidak terdapat 404 error. Sebab, ini dapat mempengaruhi apakah iklan kalian dapat tayang ataupun tidak. Facebook mau supaya tidak terdapat advertiser yang memasang iklan spam ataupun berujung penipuan. Logikanya, jika taman website kalian 404, wisatawan yang terlanjur klik iklan, tentu hendak mengalami taman kosong. Tertipu kan?
Jualan Produk yang Dilarang
Berhubungan dengan no 2, banyak advertiser di Indonesia yang merasa tidak mau disalahkan kala produk yang ia jual, tidak cocok peraturan. Ini contoh yang dilarang oleh FB:
Rokok
Minuman keras( alkohol ya, bukan es batu)
Obat
Suplemen yang tidak nyaman( tidak mempunyai dokumen formal)
Senjata
Produk serta jasa spesial berusia( dildo, kondom, dll)
Bisnis MLM
Pembuatan dokumen palsu( rapot, ijasah, pbb)
Produk finansial yang teridentifikasi produk melanggar hukum( money permainan, crypto)
Nah, telah jelaskan. Jadi, no 4 ini tercantum salah satu peraturan dasar yang butuh kalian tahu saat sebelum ngiklan di Facebook serta Instagram.
Kemudian, jika produk aku tercantum salah satu dari yang di no 4, gimana dong?
Kunci nya terdapat di kreatifitas. Bila Kamu berjualan salah satu dari produk yang kami sebutkan di atas, coba buat konten yang tidak hardselling. Nah, gimana metode buatnya? Jika kami, tentu cek kompetitor ataupun brand besar. Amati konten iklan yang mereka buat. Selaku contoh, Durex. Durex tidak sempat terang2an bilang jika mereka jualan kondom di masing- masing iklan. Metode ini, nyaman.
Mengapa kami buat postingan ini? Sebab, tiap kali kami buat kelas workshop, ataupun terdapat yang konsultasi, banyak banget ketemu orang yang ngotot kalau apa yang ia jual, tidak melanggar ketentuan, tetapi bimbang mengapa ditolak terus oleh FB. Mudah- mudahan postingan ini dapat membuka mata pebisnis2 tersebut. Jangan ngotot ya.